PENGEMBANGAN PEMASARAN BAGI USAHA MIKRO KECIL MENEGAH PENGERAJIN TEMPE DI PONPES MATHLA'UL HIDAYAH CISAUK
Abstract
Tempe yang dikenal sejak zaman dahulu, terutama di Pulau Jawa adalam makanan pelengkap makanan pokok berupa makanan sumber protein tinggi yang rendah kolesterol. Harga jual tempe dan tahu masih rendah dibandingkan dengan makanan sumber protein lainya, misalnya ikan dan daging ayam. Menurut penelitian pasar, sebagian besar produk tempe dan tahu masih merupakan konsumsi masyarakat kelah bawah, karena kualitas dan cara pengolahan serta penyalurannya masih tradisional, termasuk dalam sanitasi dan higienitasnya. UMKM Produk Tempe merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang industri pangan yang memproduksi tempe dengan bahan dasar kedelai impor berkualitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan langsung ke lapangan di ketiga UMKM tempe di Ponpes Mathla’ul Hidayah , dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen pemasaran pada UMKM tempe di Ponpes Mathla’ul Hidayah ini, dengan menerapkan manajemen pemasaran yaitu perencanaan pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian atau evaluasi kegiatan pemasaran. Selama masa transisi setelah pandemi covid-19 ketiganya ada yang mengalami penurunan produksi dan kesulitan dalam pemasarannya namun ada juga yang mengalami kenaikan permintaan, namun ketiganya mampu bertahan saat pandemi covid-19. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha tempe yakni meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas produksi tempe, perbaikan sarana dan prasarana produksi, dan sumberdaya manusia serta penanaman modal swasta dengan dukungan dari pemerintah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Retno Wulansari, Komarudin Komarudin , Dira Karlina

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.